-->

Latest News

Minggu, 15 Mei 2016

GET TO KNOW US: KAK IVAN



Namanya Venantius Vladimir Ivan Pratama.

Pria berambut gondrong yang murah senyum inilah dalang utama di balik pencapaian Teater KataK selama ini. Namun, tak ada yang menyangka bahwa pada awalnya, sama sekali tidak terlintas dalam benak Ivan untuk menjadi pemain atau bahkan pelatih dalam dunia teater.

Pria kelahiran 14 April 1983 ini menceritakan bahwa semuanya bermula ketika ia bergabung dalam sebuah kelompok teater di gerejanya, sembari menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah. Tak disangka, dirinya malah terjun jauh lebih dalam, sehingga teater pun menjadi definisi eksistensinya.

Ivan memulai karirnya sebagai pelatih teater di almamaternya sendiri, Universitas Atmajaya, pada 2003 silam. Segala sesuatu dalam hidupnya diawali dengan tekad dan niat untuk selalu belajar. Berani mencoba dan tidak segan untuk belajar dari siapa saja, itulah slogan hidup yang ia pegang selama mengarungi tapak karirnya. Selain itu, ia juga tidak malu untuk ‘mencuri ilmu’ dari siapa saja, mulai dari anak TK hingga sutradara papan atas. Baginya, seseorang harus selalu rendah hati. Prinsip yang mudah didaraskan tapi susah dilakonkan ini, berhasil ia terapkan dengan baik selama menjalani kesehariannya sebagai pelatih teater.

Tak jauh berbeda dengan pegiat teater lainnya, selalu ada candu yang terhisap ketika sedang  berproses dalam sebuah produksi. Candu itu pulalah yang kerap kali menjadi semangat bagi mereka untuk terus melangkah. Bagi Ivan, candu itu adalah kelancaran produksi dan juga tepuk tangan penonton yang berhasil dihibur. Tak ada imbalan yang lebih manis daripada candu yang terpuaskan.

Sebagai pelatih, Ivan memiliki satu ciri khas yang membawa dampak sangat positif bagi teater asuhannya: kekeluargaan. Hal itu jugalah yang diamini oleh para pendiri KataK semasa pertama kali Ivan datang untuk melatih. Kala itu, KataK memang masih seumur jagung dan tak punya pengalaman apa-apa. Dimulai pada hari itu, sedikit demi sedikit bersama dengan seluruh elemen yang ada, KataK membangun kelompok teater yang selalu berusaha untuk terus melompat lewati batasan yang ada.

Banyak hal yang tidak pernah absen ditanamkannya dalam kelompok Teater KataK. Ia tak pernah absen untuk mengingatkan agar para anggota selalu mau untuk terus belajar.

“Kegigihan dari anak-anak Teater KataK untuk membangun dari nol, dari enggak tahu apa-apa. Kita mencoba membangun sesuatu yang sampai sekarang juga belum sempurna, tapi justru itu yang berkesan, karena kita enggak tahu apa-apa, tapi kita terus jalan bareng, sehingga kita menjadi tahu akan sesuatu. Ketakutan ketika menghadapi tantangan pasti ada, tapi kita hadapi bareng-bareng, maju bareng-bareng,” tegasnya.

Ivan lebih suka menganalogikan upayanya mendampingi tumbuh kembang Teater KataK berkebalikan dengan pelatih sepakbola. Bagi kebanyakan pelatih sepakbola, prestasi adalah tuntutan, bukan bonus. Menurutnya, semua hal harus dibangun step by step. Tidak ada katak yang bisa langsung melompat sepuluh meter ketika dia hanya berlatih untuk melompat satu meter. Katak pasti bisa melompat sepuluh meter, tetapi itu nanti jika katak sudah bisa melompat lebih dari sembilan meter.

Hal itu juga selalu ia tanamkan pada anggota Teater KataK lainnya yang notabene merupakan anak muda. Hal itu karena anak muda jaman sekarang kerap terbiasa dengan budaya instan.

Sekarang, bersama dengan Ivan, seluruh anggota Teater KataK diajak untuk terus melompat lebih dari batasan yang pernah ada dengan satu cara yang tentunya tidak instan, tapi efektif: tidak pernah berhenti belajar dan tidak menutup diri terhadap segala kesempatan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar