Halo para pecinta Teater. Kami ingin memperkenalkan salah
satu Teater Kampus kepada kalian semua. Teater ini dikenal dengan sebutan
Teater Katak, Apa itu Teater Katak?
Pada 2007, empat mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Gading Serpong, Tangerang, mendirikan komunitas bernama Anak UKM Teater UMN (AUTUMN) atas dasar kecintaan pada dunia seni peran. Mereka adalah Ciptoning Hestomo, Paramitha Devi, Schoollaus Daleru, dan Yosep Raharjo Sumanto.
Namun, sedikitnya jumlah anggota dan ketiadaan sosok pelatih terpaksa membuat teater ini vakum selama kurang lebih setahun. Barulah pada April 2009, mereka "hidup" kembali setelah diminta tampil dalam acara perayaan Paskah Grup Kompas Gramedia. Di bawah arahan pelatih baru, Venantius Vladimir Ivan Pratama, mereka sukses mementaskan naskah Sang Pemenang. Sejak itu, semangat mereka kembali membubung.
Pada 12 Juni 2009, teater ini diperkenalkan sebagai UKM resmi di UMN. Namanya pun berganti menjadi KataK, singkatan dari Komunitas Anak Teater Kampus. Mereka mengusung moto "Berani melompat lebih tinggi melewati batasan yang ada". Huruf 'K' kapital di awal dan akhir KataK menunjukkan keseimbangan pada diri tiap anggotanya dalam menjalani dunia di dalam dan luar seni peran.
Setelah dipimpin pertama kali oleh Ciptoning Hestomo, tongkat estafet berlanjut ke tangan Panji Wijaya, Riski Safaat, Dira Nararyya, Cynthia Puspitaningsih, Tommy Budiman, hingga Ditania Melivia Adiputri. Kini, Teater KataK telah berhasil mengumpulkan ratusan anggota (pemain dan kru), juga menghasilkan puluhan produksi pementasan.
Teater KataK berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan Gen-X di Universitas Atma Jaya, Jakarta, pada November 2011 dengan membawakan naskah berjudul Waras. Lalu pada Maret 2012, kami bekerja sama dengan Teater Proloque untuk mengadakan pentas besar di luar kampus UMN untuk pertama kalinya berjudul Apakah Cinta Sudah Mati? di Gedung Pusat Kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, Jakarta. Tiga bulan berselang, kami juga turut serta dalam pentas kolaborasi untuk acara perayaan Pentakosta di Mega Glodok Kemayoran.
Apakah Cinta Sudah Mati? (Maret 2012)
Pada Maret 2013, Teater KataK kembali unjuk gigi dengan naskah Perkawinan hasil adaptasi Marriage karya sastrawan Rusia, Nikolai Gogol, di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki. Naskah ini dibawakan ulang tiga bulan berselang di Gedung Pusat Kebudayaan Rusia, Jakarta.
Perkawinan (Maret 2013)
Di awal 2014, Teater KataK memainkan naskah Joyful dalam rangka acara perayaan Natal oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta. Dua bulan setelahnya, Teater KataK sukses membawakan naskah Dokter Gadungan hasil adaptasi La Medecin malgre lui karya sastrawan Prancis, Molière, di Gedung Kesenian Jakarta.
Dokter Gadungan (Maret 2014)
Pada akhir Januari 2015, Teater KataK mementaskan Benarkah Cinta Sudah Mati? di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki. Ini adalah kelanjutan dari kisah Apakah Cinta Sudah Mati? yang dipentaskan tiga tahun sebelumnya.
Benarkah Cinta Sudah Mati? (Januari 2015)
Pada Mei 2015, Teater KataK pun sukses mementaskan Kebun Ceri hasil adaptasi naskah The Cherry Orchard karya sastrawan Rusia, Anton Chekhov.
Kebun Ceri (Mei 2015)
Lalu pada September 2015, Teater KataK mementaskan Hamlethasil adaptasi naskah berjudul sama karangan sastrawan Inggris, William Shakespeare.
Hamlet (September 2015)
Nahh tadi adalah sedikit sejarah dan beberapa pementasan yang telah dipentaskan oleh Teater Katak. sesuai dengan namanya Teater Katak maka, Teater ini menggunakan logo dengan gambar Katak yang dibuat 2.
Logo 1
Logo 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar